Pages

Subscribe:

Mahasiswa Sandi Karsa Bhaksos dan Maulid Nabi Muhammad SAW di Panti Tuna Netra


           Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akper, Akbid & Akfar Sandi Karsa melakukan Bhakti sosial di Panti Tuna Netra “YUKARTUNI”. Dan dirangkaikan dengan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Ini merupakan program kerja HMJ se – Sandi Karsa yang setiap tahunnya melakukan kegiatan ini, yang sifatnya peduli terhadap kemanusiaan.



           Hikmah Maulid yang disampaikan kepada para mahasiswa dan para penghuni Panti agar senantiasa mencintai Rasululullah SAW dengan membaca salawat dan melaksanakan perintah-perintah Rasulullah SAW.
          Ketua Yayasan Sandi Karsa Makassar dalam Sambutannya memuji kepada segenap Himpunan Mahasiswa yang peduli dan baksos ini sangat bermanfaat kepada sesama umat manusia. Begitu pula berterima kasih kepada pengurus Panti yang sudah menerima dengan baik kegiatan ini dan sekaligus memohon doanya kepada segenap penghuni Panti agar para mahasiswa Sandi karsa dapat menyelesaikan studinya dengan cepat dan tanpa halangan/ rintangan.
Apresiasi para mahasiswa dirangkaikan dengan pemberian berupa sembako kepada para penghuni Panti.


»»  SELENGKAPNYA...

Mahasiswi SANDI KARSA Makassar Membawa Nama Sulawesi Selatan Pada Tingkat Nasional Program Beasiswa Akademi Andalan

     DKT Indonesia bekerjasama dengan Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI) baru-baru ini mengadakan Seleksi Penerima Beasiswa Program Akademi Andalan untuk institusi Akademi Kebidanan di Seluruh Indonesia. Tujuan dari program ini adalah menciptakan tenaga Bidan yang Berkualitas dan Profesional serta untuk memperkaya pengetahuan Mahasiswi terkait Kebidanan dan bagaimana mengabdikan diri serta melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Penyelenggaraan seleksi ini sangat ketat dan khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, hanya satu orang yang berhasil lolos seleksi dan sekaligus mewakili Provinsi Sulawesi Selatan di tingkat nasional yaitu atas nama Suhartini mahasiswi tingkat III pada Akademi Kebidanan SANDI KARSA Makassar.
Pihak sponsor memberikan BEASISWA UD $ 1.000 kepada setiap orang mahasiswi yang berhasil lolos seleksi di tingkat nasional dan jumlah peserta sebanyak 18 orang.
Sebelum Suhartini berangkat ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi terlebih dahulu Direktur Akbid Sandi Karsa (Dra. Lintje Tulu, M.Kes) dan Ketua Yayasan ( Ir. Hardi Racman, MT) mengadakan pertemuan untuk memberikan arahan dan motivasi agar bisa meraih beasiswa yang ditawarkan. Penekanan arahan terutama diharapkan bahwa:
  1. Harus berusaha dan berhasil masuk nominasi penerima beasiswa dalam seleksi di tingkat nasional,
  2. Mempertajam ilmu pengetahuan tentang Keluarga Berencana (KB),
  3. Meningkatkan pengetahuan tentang Kualitas Kesehatan Reproduksi di Indonesia,
  4. Memiliki motivasi yang tinggi kepada diri sendiri agar bisa bersaing di tingkat nasional.
Penekanan dan motivasi ini diharapkan juga pada kesempatan lainnya para Mahasiswi Sandi Karsa dapat mengikuti kompetisi penerima Beasiswa dari berbagai sponsor tingkat Nasional maupun Internasional.

              Perwakilan Akbid SANDI KARSA Makassar bersama teman-teman penerima Beasiswa



»»  SELENGKAPNYA...

  
Mahasiswa menggunakan fasilitas Bus Mahasiswa Sandi Karsa Makassar.
»»  SELENGKAPNYA...

Praktik Asuhan Kebidanan Komunitas (PAKK) Mahasiswi Akbid Sandi KArsa Makassar

Pelaksanaan MMD-III dilakukan pada tanggal 16 Februari 2012, bertempat di Gedung Pertemuan Kantor Kecamatan Galessong Utara. MMD ini dihadiri oleh Camat, Unsur Muspika, Lurah dan Kepala Desa serta Aparat Pemerintahan, Tokoh Masyarakat dan Para Kader. Dan Ketua Yayasan Sandi Karsa Makassar Ir. Hardi Rachman, MT, menyempatkan hadir mengikuti pelaksanaan MMD-III. Demikian juga Direktur Akbid Sandi Karsa Makassar Dra. Lintje Tulu, M.Kes serta para pengelola dan pembimbing.
Hasil yang disajikan pada MMD-III ini adalah kajian dari Program Kerja Praktik Asuhan Kebidanan Komunitas (PAKK) dari para mahasiswi Sandi Karsa Makassar.
Berdasarkan hasil kajian dari para mahasiswi di masing-masing perwakilan desa dan kelurahan memberikan rekomendasi sebagai berikut:
       I.            Kelurahan Bontolebang,
a.       Peserta Usia Subur (PUS) yang tidak ber-KB sebanyak 211 Orang.
            Setelah Penyuluhan:
-          Terjadi peningkatan sebesar 25 PUS dari 593 PUS menjadi 618 PUS.
-          Terjadi penurunan akseptor dar 211 PUS menjadi 186 PUS
b.      Ibu Hamil yang tidak melakukan pemeriksaan 5 orang dan terjadi peningkatan sebesar 4 orang dari 5 Ibu Hamil setelah dilakukan penyuluhan.
c.     PAP SMEAR yang tahu hanya 196 dan setelah penyuluhan terjadi peningkatan menjadi 1351 orang yang tahu PAP SMEAR
d.      Pengetahuan mengenai narkoba sebanya 549 orang, setelah penyuluhan terjadi peningkatan menjadi 1954 orang.
e.       Dari 235 Kepala Keluarga (KK) yang tidak menggunakan garam beryodium setelah penyuluhan dan sweeping pemberian garam terjadi peningkatan 235 KK (kenaikan 100% sebelum penyuluhan)
    II.            Desa Tamalate
a.       PUS yang tidak ber-KB sebelumya masih ada 175 PUS
Setelah penyuluhan:
-          Terjadi peningkatan sebanyak 66 akseptor dari 453 akseptor meningkat menjadi 519 akseptor.
-          Penurunan dari 175 PUS non akseptor menjadi 109 akseptor.
b.      Pengetahuan tentang gizi seimbang pada balita
Hasil: 1 balita yang gizi kurang telah diberikan makanan tambahan dan penyuluhan pada ibu dan keluarganya.
c.       Pengetahuan tentang PMS
Setelah penyuluhan terjadi peningkatan dari 282 orang  yang tahu tentang PMS menjadi 511 orang yang tahu.
d.      Pengetahuan tentang PAP SMEAR
Setelah Penyuluhan terjadi peningkatan dari 138 orang yang tahu tentang PAP SMRAR menjadi 798 orang yang tahu.
e.       Pengetahuan mengenai Narkoba
Setelah penyuluhan terjadi peningkatan dari 510 orang menjadi 654 orang yang mengetahui tentang Narkoba.
f.       Pengetahuan tentang Garam Beryodium
Sebelum penyuluhan terdapat 86 Kepala Keluarga (KK) yang tidak menggunakan garam beryodium, setelah diadakan penyuluhan dan pembagian sampel garam beryodium terjadi peningkatan sehingga seluruh KK tadi menggunakan garam beryodium.
»»  SELENGKAPNYA...

Praktik Asuhan Kebidanan Komunitas (PAKK) Mahasiswa Akbid Sandi Karsa Makassar

            Mahasiswi Akademi Kebidanan (AKBID) Sandi Karsa berjumlah 207 Orang, pada tanggal 6 Februari 2012 yang lalu, melakukan PAKK di Desa Tamalate dan Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galessong Utara Kabupaten Takalar Propinsi Sulawesi Selatan. Para mahasiswi tersebut akan berada di lokasi selama ± 1 Bulan. Pelaksanaan PAKK ini merupakan kegiatan akademik bagi para mahasiswi di tingkat akhir dan wajib diikuti. 

 
Program kerja yang akan dikaji antara lain:
1.      Keluarga Berencana
2.      Penyuluhan Narkotika, Psikotropika Dan PMS ( Penyakit Menular Seksual)
3.      Kesehatan Reproduksi
Peserta Mahasiswi PAKK telah diterima oleh unsur pemerintah setempat dalam hal ini Camat, unsur Muspika, Lurah dan Kepala Desa.


»»  SELENGKAPNYA...

Mahasiswa Farmasi Sandi Karsa PKL di Jawa & Bali

          Sebanyak 28 orang mahasiswa Farmasi tingkat III melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya dan Bali Kegiatan ini meliputi praktik pada industri farmasi modern (Kimia Farma, Jakarta), Industri Obat-obatan Tradisional (Nyonya Meneer), Rumah Sakit (RS. dr. Soetomo, Surabaya).dan Industri  Teh Botol Sosro (Bali) hal ini untuk melihat proses produksi, pengemasan dan pengolahan limbah industri. PKL ini merupakan kurikulum di AKFAR Sandi Karsa dengan muatan 6 Sks. PKL dilaksanakan pada semester akhir (semester VI) dan di bimbing oleh 3 orang pembimbing Akademik.
»»  SELENGKAPNYA...

Promosi Kampus Andalkan Jaringan Alumni



Kampus-kampus yang dibina oleh Yayasan Pendidikan Karya Anak Bangsa Sandi Karsa Makassar, yakni Akper Sandi Karsa dan Akbid Sandi Karsa, Akademi Farmasi Sandi Karsa perkembangannya termasuk cukup luar biasa. Hanya dalam rentang waktu tujuh tahun, jumlah mahasiswa mengalami pertumbuhan sangat signifikan. Diawal mulai beroperasi 2004, jumlah mahasiswa akper 84 orang dan akbid 59 orang. Tahun ajaran 2010/2011 jumlah mahasiswa itu meningkat menjadi 2500 orang.

Ketua Yayasan Pendidikan Karya Anak Bangsa Sandi Karsa Makassar, Ir.H. Hardi Rachman, MT mengatakan, perintisan kampus kesehatan untuk masyarakat umum,di tahun 2003 mengalami hambatan cukup rumit. Apalagi zaman itu mendirikan institusi pendidikan tinggi kesehatan masih melewati Departemen Kesehatan. Syarat dan regulasinya termasuk agak sulit.

Semua tantangan itu, dihadapi dengan bekerja keras sambil berdoa. Saat merintis berdirinya akbid, pihaknya memburu tenaga dosen ke Pulau Jawa. Begitu sulitnya menemukan D3 Kebidanan yang S1 kesehatan, sehingga dia memasang iklan lowongan dosen di salah satu surat kabar harian di Jokyakarta

Pemburuan tenaga dosen akbid membuahkan hasil, sehingga ada beberapa orang bersedia mengajar di tahun-tahun pertama. Memasuki tahun kedua dan ketiga sudah ada tenaga dosen berasal dari Makassar dan sekitarnya.

Ide mengelola kampus kesehatan tandas DPK Fakultas Tehnik Sipil UMI Makassar ini, terkait tuntutan masyarakat akan tenaga kesehatan yang masih relatif terbatas. Peluang itu kemudian ditangkap dan merintis hadirnya institusi pendidikan tinggi kesehatan. Selain itu, dia juga memiliki pengalaman pribadi, saat lahir anak pertamanya, terpaksa harus membantu persalinan isterinya. Hal itu dijalani karena keterbatasan tenaga bidan.
Walau kampusnya saat ini di Jl. Bung Tamalanrea Makassar, berada di jalan setapak, tetapi areal kampus dengan rencana pembangunan 7 lantai termasuk representatif untuk proses pembelajaran. Pembangunan fisik kata pri kelahiran Kendari 22 Juni 1958, terus dilakukan termasuk membenahi prasarana, perpustakaan dan laboratorium

Tingginya animo mahasiswa dari tahun ke tahun, membuktikan masyarakat tetap memberi kepercayaan kepada kampus untuk mendidik anak-anak mereka. Menjaring mahasiswa tidak terlepas dari komunikasi yang dijalin dengan alumni yang telah menyebar di seluruh pelosok nusantara terutama di Kawasan Timur Indonesia.

Alumni yang telah bekerja di daerahnya, kemudian menjadi media promosi bagi almamaternya. Selain alumni, orang tua dan keluarga mahasiswa menjadi semacam media cukup efektif. ‘’Tradisi kampus selama ini saat dilaksanakan Caping Day, pihak kampus mengundang orang tua dan keluarga mahasiswa hadir kemudian dijalin silaturahmi dan komunikasi meminta saran, pendapat dan kritik terhadap kampus ‘’ tandas magister tehnik PPs Unhas ini.

Penerapan pola demikian ternyata membawa dampak cukup signifikan. Hubungan emosional yang dibangun dari awal, sehingga orang tua mahasiswa sekembali ke daerahnya, akan menyebarkan informasi kampus kepada tetangga dan relasinya.

Mahasiswa saat ini sekitar 80 persen berasal dari luar kota Makassar. Kenyataan itu kemudian mendorong pihak kampus untuk mengasramakan mahasiswi yang datang dari luar kota. Daya tampung yang masih terbatas 100 kamar sehingga yang masuk asrama jumlahnya masih kecil. Mahasiswa yang datang dari luar Sulsel merasa cukup terbantu dengan hadirnya asrama di dalam kampus, katanya.

Menjaga amanah dari masyarakat, pihak pengelola setiap saat melakukan inovasi guna meningkatkan kualitas pembelajaran agar luaran yang dihasilkan memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi, saat diperhadapkan pada tantangan pasar kerja, kata magister tehnik PPs Unhas ini.

Meningkatkan kualitas proses pembelajaran ,pihak yayasan sedang merintis pembangunan rumah sakit diberi nama RS Sandi Karsa Medica. Izin operasional dan izin pembangunan sedang diurus serta syarat administrasi lainnya. Lokasi pembangunan RS itu di Jl. Abd Dg Sirua ujung Jl. AP Pettarani Makassar. Kehadiran RS dengan 8 lantai itu, bakal semakin memudahkan proses pembelajaran. RS itu kelak akan menjadi tempat praktek bagi mahasiswa.

Pengembangan kampus dilakukan secara bertahap. Pengelola mempersipkan perubahan nama untuk mempersatukan semua institusi itu menjadi Institut Kesehatan Sandi Karsa. Mewujudkan impian itu maka prodi harus ditambah, saat ini sedang berproses pada Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan Nasional, proposal pembukaan akademi keperawatan gigi serta akademi analis kimia. Setelah izin kedua prodi itu keluar, maka akan menyusul lagi diurus izin operasional prodi ilmu gizi dan psioterapi.

Dosen selaku asset utama institusi mendapat perhatian pengelolah. Setiap tahun secara bergiliran 1 orang diberi kesempatan menunaikan ibadah ke Tanah Suci Makkah serta serta 1 orang ke Kota Jerusalem. Pola pembinaan tersebut semakin meningkatkan pengabdian dan para dosen menganggap kampus adalah miliknya sendiri, ungkap Hardi.
»»  SELENGKAPNYA...

Sandi Karsa Kini Buka Keperawatan Gigi

Yayasan Sandi Karsa (YSK) Makassar kini memiliki dua program studi baru yakni keperawatan gigi dan analis kesehatan. Ketua Yayasan Peduli Karya Anak Bangsa Sandi Karsa Makassar, Hardi Rachman MT mengatakan, dua prodi ini dimasukkan dalam Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan.

Kedua program studi baru tersebut dibuka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga perawat gigi dan analisis kesehatan. Hampir 39 persen penduduk di Indonesia yang berusia 15 tahun menderita penyakit gigi dan mulut, hanya 28 persen di antaranya yang menerima perawatan gigi dari perawat gigi, dokter gigi dan dokter gigi spesialis, 72 persen belum menerima perawatan gigi.

"Dengan adanya prodi keperawatan gigi ini diharapkan nantinya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga perawat gigi begitu juga dengan analis kesehatan," ujarnya.  Tanaga perawat gigi ini nantinya diharapkan mampu melakukan pemeriksaan gigi dan mulut dan upaya pencegahannya utamanya di daerah. Ia mengatakan, saat ini Akper Sandi Karsa dan Akbid Sandi Karsa kini memiliki  2.500 mahasiswa, dan 80 persen berasal dari luar kota Makassar.
»»  SELENGKAPNYA...